Kau tau tidak kenapa aku sangat mencintai tumpukan buku-buku puisiku?
Sebab disana ada peluk cium puluhan kekasih yang dibentangi jarak, Juga kepedihan kesalah-pahaman yang mereka timbun dibawah bantal mereka masing-masing.
Setiap malam, aku merakitnya menjadi senjata mematikan. Agar bisa mengasah cinta lebih tajam dari cinta yang pernah ada sebelumnya.
Bila nanti ada kesempatan temu di antara kita, Aku akan mematahkan kedua kakimu dengan senjata yang sudah kurakit sebelumnya.
Supaya tak ada lagi dayamu untuk pergi meninggalkanku.
Surabaya, 31 Januari 2021.
Like this:
Like Loading...
Related
Published by Tiara Putri Ayu Permata Kumala
Manusia yang berusaha menjadi romantis hanya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, menyukai alunan musik folk dan lirik-lirik menyejukkan jiwa. Manusia melankoli yang tak pernah lepas dari pikiran dan konsekwensi dibalik tindakan-tindakan yang dilakoninya. Menginginkan hidup bebas, mencintai memorinya lebih dari dia mencintai dirinya sendiri. Manusia yang mencari ketenangan. Bercerita adalah salah satu bakatnya, mendengarkan orang lain bercerita adalah salah satu sumber bahagianya. Menulis adalah salah satu terapi menenangkan jiwa secara gratis, sebab itu dia suka menulis. Manusia pembenci plagiatisme, setidaknya masing-masing kepala di beri otak untuk sekedar berkreasi, mengakui karya orang lain adalah dosa dan penghinaan terhadap Tuhan yang telah memberikan otak pada masing-masing individu.
View all posts by Tiara Putri Ayu Permata Kumala